Teknologi LAN dan Topologinya
Pada awalnya teknologi LAN telah berkembang secara terpisah-pisah berdasar industri yang mengembangkannya. Teknologi LAN yang banyak digunakan saat ini yaitu;
Ethernet / Fast Ethernet (CSMA/CD) /Wireless Ethernet /Gigabite Ethernet
Token Ring / FDDI
100VG-Any LAN
Wireless LAN
ATM LAN (LANE , LAN Emulator)
GigabitEthernet
dll.
Teknologi Jaringan Lokal Ethernet bedasar laju transmisi data dapat dikategorikan 10MBPS Ethernet dan 100MBPS. Ethernet 10MBPS bedasar media transmisi yang digunakan ada beberapa jenis yaitu 10 Base 2, 10 Base 5, 10 Base T, dan 10 Broad 36. Ethernet 100MBPS sering disebut sebagai FAST LAN, media transmisi yang digunakan dapat menggunakan jenis kabel Twisted-wire-pair maupun Fiber Optic. Gigabit Ethernet merupakan generasi terakhir dengan laju data 1Gbps. Wireless Ethernet adalah merupakan non guide media (atau dengan media udara/radio).
Pembangunan jaringan Ethernet perlu memperhatikan/pertimbangan teknologi yang digunakan, yaitu pemilihan Medium transmisi, NIC (Network Interface Card) atau LAN Card, Frame Ethernet(MAC), DRIVER, Piranti jaringan (HUB, SWITCH HUB).
Teknologi suatu LAN meliputi pertimbangan-pertimbangan teknis seperti Jenis medium transmisi yang digunakan, Jenis Konektor yang digunakan, Jenis Encoding/Decoding yang digunakan, Mode transmisi baseband/broadband yang digunakan, Kendali akses medium (MAC) yang digunakan, ataupun Pertimbangan kinerja jaringan (perfomans).
Gigabit Ethernet merupakan pengembangan standar Ethernet IEEE 802.3. Salah satu aspeknya pengembangannya adalah kecepatan transmisi dari 10 Mbps (Ethernet) ke 100 Mbps (Fast Ethernet) dan saat ini 1000 Mbps pada (Gigabit Ethernet).
Teknologi Ehternet menggunakan format dan ukuran paket yang sama maka bila dilakukan pengembangan jaringan (upgrade) tidak diperlukan perubahan pada jaringan Ethernet yang telah ada.
Untuk mencapai kecepatan 1 Gbps, diperlukan beberapa perubahan pada komponen antarmuka fisik. Gigabit Ethernet merupakan penggabungan dua teknologi standar IEEE 802.3 Ethernet dan ANSII X3T11 Fibre Channel yang berkecepatan tinggi, seperti diperlihatkan pada gambar berikut. Format yang digunakan adalah IEEE 802.3 Ethernet dan memiliki kemampuan transfer secara full duplex maupun half duplex dengan methode kendali akses CSMA/CD.
Implementasi perkabelan Gigabit Ethernet berdasar standar teknologi terbaru IEEE 802.3z:1000Base-SX(untuk multimode fiber optic), 1000Base-LX (untuk single mode fiber optic), 1000Base-CX (untuk twinax), dan 1000Base-T (untuk unshielded twisted pair copper).
II. Topologi
II.1 Topologi Bus
Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus.
Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.
Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.
Dalam topologi bus kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya ‘down’. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Kelemahan lain dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan disepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.
Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
II.2 Topologi Star/Bintang
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Jenis topologi jaringan ini menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral yang mengubungkan ke semua terminal client.
Terminal sentral ini yang mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke computer yang dituju.Jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client tidak berfungsi atau media transmisi putus atau terganggumakant tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan, karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.
Kelemahan dari jenis topologi jaringan ini adalah ketergantungan terhadap suatu terminal sentral. Hal tersebutmerupakan suatu gangguan yang sangat berarti apabila terminal sentral tersebut mendapatkan gangguan, sehingga dicari suatu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Salah satu solusi yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan dua buah terminal sebagai server, sehingga apabila satu server dalam keadaan down dapat dialihkan ke server yang kedua dan begitu seterusnya.
Kelebihan dari Topologi jaringan ini antara lain, kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. Tingkat keamanan yang termasuk tinggi. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
II.3 Topologi Cincin/ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin.
Pada topologi cincin memiliki kelemahan, komunikasi data dapat tergangu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI dapat mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam.
Jaringan FFDI(Fiber Distributed-Data Interface) sendiri, adalah standart komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200km. FFDI terdiri dari dua token ring, yang satu berfungsi sebagai backup jika ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami gangguan. sebuah ring FFDI memiliki kecepatan 100Mbps.
keuntungan topologi jenis ini, tidak ada komputer yang memonopoli jaringan. karena setiap komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap data. dan dat mengalir dalam satu arah, sehingga terjadinya crash/colussion dapat dihindarkan.
II.4 Topologi Mesh
Topologi Jenis ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurani 1 (n-1, n = jumlah sentral).
Topologi ini memiliki kelemahan, dimana tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pegoprasiannya.
Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
II.5 Topologi Pohon/tree
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah dig ambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Topologi pohon sebenarnya merupakan pengembangan dari topologi bintang, dengan salah satu simpul menjadi pengontrol bagi sejumlah simpul yang berada dibawahnya.
Kelebihan topologi ini bisa digunakan pada jaringan lan mengingat kemudahan untuk melakukan ekspansi dan mengurangi keruwetan kabel. Dengan menggunakan hub tambahan, sejumlah komputer (piranti yang lain) dapat dihubungkan dengan mudah.
Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar